Kabupaten Mesuji adalah satu dari banyak kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Mesuji merupakan kabupaten terjauh dari pusat kota Bandar Lampung, yaitu ibukota Lampung dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan sehingga kabupaten ini adalah kabupaten paling utara dari Provinsi Lampung.
Pada 29 Oktober 2008 , kabupaten ini memisahkan diri dari kabupaten Tulang Bawang dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 189.999 jiwa pada 2006 yang menempati luas wilayah 2.184,00 km².
![]() |
Kredit peta: Nawasis.info |
Sesuai dengan amanah UU No.49 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji, ditetapkan bahwa ibu kota Kabupaten Mesuji adalah kecamatan Mesuji,
berdasarkan hasil musyawarah tokoh-tokoh masyarakat ditetapkan bahwa
ibukota terletak tepatnya di Kampung Wiralaga Mulya Kecamatan Mesuji.
Nama "Wiralaga Mulya" diambil dari penggabungan dua kampung di Kecamatan Mesuji
yaitu Kampung Wiralaga dan Kampung Sidomulya yang juga berdasarkan
hasil musyawarah tokoh masyarakat dan para tetua adat yang ada di
Kabupaten Mesuji. Pemilihan ibukota kabupaten di Kecamatan Mesuji
merupakan solusi terbaik dalam hal pemerataan kesempatan pembangunan,
dalam hal ini Kabupaten Mesuji menggunakan prinsip "Segitiga Emas" yakni
Kecamatan Mesuji Sebagai Pusat Pemerintahan, Kecamatan Mesuji Timur
sebagai sentra pertanian dan perikanan yang didukung oleh Kecamatan Rawa
Jitu Utara, di mana Kecamatan Mesuji Timur sendiri terdapat Kota
Terpadu Mandiri dan yang terakhir adalah Kecamatan Simpang Pematang dan
Way Serdang yang secara geografis dilalui Jalan Lintas Timur Sumatera
dijadikan sentra Perdagangan dan Pengembangan ekonomi. sedangkan
Kecamatan Panca Jaya dan Kecamatan Tanjung Raya yang terdapat di
ditengah tengan segitiga emas tersebut dengan sendirinya dapat menikmati
pembangunan secara langsung dan/atau tidak langsung akibat dari
bergeraknya roda pemerintahan, pertanian serta perdagangan di Kabupaten
Mesuji. Kabupaten Mesuji masih sangat jauh terbelakang di banding
kabupaten-kabupaten di lampung lainnya. listrik yang masih memakai
tenaga diesel. Jalan sebagian besar masih dari tanah sehingga waktu
hujan aktivitas ekonomi agak tersendat karena jalan rusak. (wikipedia)